13.3.09

Membongkar Kejahatan Jaringan Internasional


THE SECRET HISTORY OF THE AMERICAN EMPIRE
MEMBONGKAR KEJAHATAN JARINGAN INTERNASIONAL
JOHN PERKINS
c 2007 – Ufuk Press I, Maret 2009 – 465 halaman
DataPustaka SemburatJingga 13030989500

“Ada dalang di balik kejadian besar dunia dan yang terjadi di beberapa negara. Bahkan dalang itu pula yang memainkan peran penting di Indonesia. Bab demi bab buku ini mempu menyedot penasaran pembaca.”
Media Indonesia

Saya mengetahui bocoran buku ini pada 2005, saya lupa persisnya pada Sabtu yang ke berapa. Saat itu Budiarto Shambazy (BS)– yang memberi pengantar pada buku ini – menulis dalam Politika di Harian Kompas, bahwa akan ada seseorang yang menuliskan pengakuan pengalamannya selama menjadi The Hit Man di Indonesia, meski jiwanya terancam, karenanya. Bahkan ketika itu, BS sepertinya tidak yakin apakah kita akan pernah berkesempatan membaca buku ini atau tidak.

Ternyata, Perkins berhasil meloloskan bukunya ini, bahkan ini adalah bukunya yang kedua, setelah Confessions of An Economic Hit Man.

Seperti yang diungkap oleh BS, cara kerja The Hit Man mirip mafia. Mereka menggunakan semua cara termasuk pembunuhan, untuk mencapai tujuan. Tugas pertama mereka adalah membuat laporan fiktif untuk IMF dan Bank Dunia agar mengucurkan utang luar negeri kepada negara-negara Dunia Ketiga.

Tugas kedua, membangkrutkan negeri penerima utang. Setelah tersandera utang yang menggunung, mulailah negera tersebut berada di bawah kendali sang pemberi utang. Di mana negara asal Perkins, menganggap Indonesia adalah real estate terbesar di dunia yang kekayaan alamnya harus diperas sampai kering, dan tidak boleh sampai terjatuh ke tangan Soviet atau China.

Indonesia akhirnya dijarah, kekayaannya dihisap habis, potensinya dilemahkan, posisi tawarnya di hadapan lembaga internasional menjadi tak berharga, rakyatnya dimiskinkan, dan hanya menguntungkan segelintir orang yang menjadi perantara jaringan hitam ini.

John Perkins telah menjalani empat macam kehidupan; sebagai Bandit Ekonomi, CEO sebuah perusahaan energi alternatif yang sukses, seorang ahli kebudayaan pribumi dan perdukunan (shamanisme), seorang guru, dan penulis yang memanfaatkan pengalamannya untuk mempromosikan ekologi. Sebagai Bandit Ekonomi, Perkins telah membeberkan intrik-intrik internasional dan korupsi yang mengubah Amerika menjadi imperium dunia.

Perkins telah bepergian ke banyak negara -- Afrika, Asia, Amerika Latin dan Timur Tengah – serta terlibat langsung atas berbagai peristiwa paling dramatis yang pernah terjadi di dunia modern, termasuk kasus pencucian uang di Saudi, kejatuhan Shah Iran, pembunuhan terhadap Presiden Panama Omar Torrijos, dan invasi militer ke Irak 2003.
ANDRETHERIQA 130309

9.3.09

Pokok Pokok Hukum Tata Negara Indonesia


POKOK-POKOK HUKUM TATA NEGARA INDONESIA
PASCA REFORMASI
PROF. DR. JIMLY ASSHIDDIQIE, SH.
c 2007 – Bhuana Ilmu Populer I, Mar 2007 – 916 halaman
Pustaka SemburatJingga 280407148000

Setelah reformasi yang ditandai oleh terjadinya satu serangkaian empat kali perubahan UUD 1945 mulai tahun 1999 sampai dengan tahun 2002, sistem ketatanegaraan Republik Indonesia mengalami perubahan yang sangat mendasar. Untuk kepentingan studi hukum di perguruan tinggi, khusus di fakultas-fakultas hukum dan fakultas ilmu sosial dan politik di seluruh tanah air, diperlukan buku teks baru yang dapat menjelaskan berbagai persoalan hukum tata negara Indonesia dengan perspektif baru setelah reformasi.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, para dosen mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum dan mata kuliah Pengantar Hukum Indonesia serta materi kuliah Hukum Tata Negara pada umumnya, baik di fakultas-fakultas hukum maupun fakultas ilmu sosial dan politik, dapat memanfaatkan buku ini sebagai bahan bacaan bagi para mahasiswa. Buku ini berisi materi hukum tata negara positif yang berlaku di Indonesia saat ini, terutama setelah adanya Perubahan UUD 1945 dan perubahan berbagai peraturan perundang-undangan.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Prof. Dr. Satya Arinanto, SH. MH. di dalam pengantarnya, bahwa semenjak pertama kalinya diajarkan dalam mata kuliah Staatsrecht di Belanda, Verfassungsrecht di Jerman, State Law atau Constitutional Law di Inggris. Droit Constitutionnel di Perancis dan dalam berbagai istilah mata kuliah lainnya di berbagai negara, materi perkuliahan Hukum Tata Negara – sebagai istilah yang lazim dipakai dalam Bahasa Indonesia – telah mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Teori-teori ketatanegaraan yang terkait dengan masalah kewarganegaraan yang pada era modern ini lazim dikenal dengan istilah civic education, sebenarnya juga telah disinggung-singgung oleh Empu Prapanca pada saat menulis bukunya yang termasyhur, Negara Kertagama.
Atau salah satu kutipan yang terkenal sebagai landasan perubahan Konstitusi Australia yang disampaikan Benjamin Hoadly, Bishop of Bangor, pada 1717:
“Whoever hath an absolute authority to interpret
any written or spoken laws,
it is he who is trully the lawiver to all
intents and purposes,
and not the person who first wrote or spoke them”

Berkaca pada pengalaman berbagai negara dan juga termasuk Indonesia, sangatlah tepat kiranya jika pada era pasca reformasi ini, Prof. Jimly, seorang Guru Besar Hukum Tata Negara yang juga mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, berusaha untuk mengisi kekosongan buku-buku yang membahas mengenai Hukum Tata Negara Positif dengan penerbitan buku ini. ANDRETHERIQA 080209

Bayang Tak Berwajah


BAYANG TAK BERWAJAH
DOKUMEN PERLAWANAN TENTARA PEMBEBASAN NASIONAL ZAPATISTA 1994 – 1996
SUBCOMANDANTE MARCOS
Insist Press I, Peb 2003 – 905 halaman
DataPustaka SemburatJingga 050503135000

“Negara, Demokrasi, Kebebasan dan Keadilan, bukan cuma kata-kata besar nan agung, namun juga realitas hidup bangsa Meksiko. Bagi kami, hidup tanpa mencapai tujuan tersebut adalah nista, dan mati dalam memperjuangkannya adalah kehormatan.”
(SUBCOMANDANTE INSURGENTE MARCOS)

Bayangkan, jika dunia ini adalah sebuah kampung global yang terdiri dari 100 orang, 70 di antaranya buta huruf, dan hanya 1 yang menjalani pendidikan tinggi. Lebih dari 50 orang kekurangan gizi, lebih dari 80 hidup di gubuk-gubuk reot. Jika dunia adalah sebuah kampung global berpenduduk 100 orang, 6 di antaranya adalah Amerika. Keenam orang ini mengambil, menguasai, dan menikmati lebih dari separuh pendapatan dan kekayaan orang seluruh kampung.

Lho! Kok keenam orang kaya ini bisa hidup ‘damai’ dengan para tetangganya?

Jawaban pastinya: mereka ini selain mempersenjatai diri untuk menaklukkan, mereka juga menciptakan dan mengajarkan nyanyian dan tarian ‘senam pagi massal’, sehingga sebagian dari 94 orang itu rela menjadi pengikut setianya setiap pagi dengan sukarela. Meskipun banyak dari 94 orang ini tidak ikut senam, namun mereka dengan senang hati ikut menyanyikan lagu itu.

Di belantara hutan Lacandon terdapat kancah pertarungan yang sengit. Di luar hutan yang mungkin berbau eksotik itu tampak persoalan kapitalisme berpacu dengan kegagahan perjuangan. Nun jauh di sana gerakan yang menamakan Zapatista mencoba untuk bergulat dan berdiri pada pihak yang lemah.

Subcomandante Marcos mencoba mengukir militansi bukan dengan senapan melainkan sebuah prosa yang energik, imajinatif dan inspiratif. Sebuah perjuangan yang percaya akan paradoks dan itu sebabnya Marcos katakan sebagaimana ditulis oleh Goenawan Mohammad – seorang prajurit adalah seseorang yang absurd yang harus menggunakan senjata untuk meyakinkan orang lain; dan dalam arti itu gerakan ini tak punya masa depan jika masa depannya adalah militer.


Zapatista adalah perjuangan memukau bukan karena metodenya melainkan kekayaan imajinasi para pemimpinnya. Buku ini mengungkap bahwa kapitalisme bukan sebuah ideologi yang beres dan lengkap.
ANDRETHERIQA 080309

Desert Warrior


DESERT WARRIOR
HRH GENERAL KHALED BIN SULTAN
c 1996 – Periplus I, 1997 – 592 halaman
DataPustaka SemburatJingga 270903100000

Yang Mulia Jenderal Khaled bin Sultan dilahirkan pada 1949. Ia adalah salah satu anggota Kerajaan Arab Saudi yang terkemuka, keponakan Raja Fahd dan putera sulung dari Pangeran Sultan, Menteri Pertahanan Kerajaan Arab Saudi.

Khaled lulus dari Royal Military Academy, Sandhurst, dan dari US Army Command General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas, dari Air War College di Maxwell AFB, Alabama, serta Naval Postgraduate School di Monterey, California.

Dua puluh lima tahun lamanya, beliau bertugas di angkatan bersenjata negaranya dan menjadi orang yang paling berkuasa atas peluru kendali. Pada 1986 beliau diangkat sebagai Panglima Pasukan Pertahanan Udara Kerajaan Saudi. Pada tahun yang sama pula Khaled menjalankan sebuah misi rahasia ke Cina untuk membeli ‘East Wind’ peluru kendali dari darat ke darat. Semua persenjataan ini kemudian menjadi dasar dari pembentukan Kekuatan Rudal Strategis Kerajaan yang beliau pimpin sejak awal.

Dalam Perang Teluk 1990-1991 menghadapi Saddam Hussein, Khaled diangkat sebagai Panglima Pasukan Gabungan dan Medan Operasi. Pengangkatan ini memberinya kekuasaan yang amat besar dan membuatnya menjadi salah seorang ‘arsitek’ tercapainya kemenangan.

Buku ini adalah sebuah dokumen langka yang dikeluarkan oleh Kerajaan Arab Saudi, raksasa perminyakan dan keuangan dunia yang merupakan sekutu terpenting negara-negara Barat.

Khaled merupakan anggota Dinasti Saud yang pertama menulis buku. Dalam Perang Teluk melawan Irak, kedudukan sejajar dengan panglima pasukan Amerika, Jenderal Norman Schwarzkopf. Sebelumnya, tidak seorang pun dari anggota Kerajaan Saudi yang pernah menjelaskan soal keputusan yang mereka ambil, soal hubungan Saudi dan Amerika yang rumit, serta soal bagaimana rasanya dibesarkan sebagai seorang pangeran dari suatu negara miskin menjadi negara yang tak terkira kayanya.

Buku ini berbeda dari buku perang dan sejarah lainnya, karena juga menuturkan perjalanan sebuah kerajaan yang berkuasa dan paling berhati-hati di dunia di balik semua peristiwa tersebut. Sebagai jantung rohani Islam dan pemilik cadangan minyak terbesar di dunia, kini Saudi merupakan kekuatan yang besar. Tiada hal yang lebih penting kecuali memahami semua kecemasan serta cita-cita negara serta pemikiran keluarga kerajaan.
ANDRETHERIQA 080309