16.5.09

Best of Rabindranath Tagore


BEST OF RABINDRANATH TAGORE

Printline Classics

Tiny Tot Publications, Delhi 2004

Volume One 450 pages

Volume Two 780 pages

Pustaka SemburatJingga 150509$75.00


RABINDRANATH TAGORE (1861-1941) was the greatest writter in modern Indian literature, poet, novelist, composer, artist and educator. Although Tagore wrote successfully in all literary genres, he was first of all a poet. He composed fifty odd volumes of poetry. Gitanjali : Song Offerings (1912), is his most acclaimed collection of poems. He was born in 1861 in Calcutta, India.


Tagore's major plays are Raja (1910) [The King of the Dark Chamber], Dakghar (1912) [The Post Office]. He is the author of several volumes of short stories and a number of novels, among them Gora (1910), Ghare-Baire (1916) [The Home and the World]. Besides these, he wrote musical dramas, dance dramas, essays of all types, travel diaries, and two autobiographies, one in his middle years and the other shortly before his death in 1941. Tagore also left numerous drawings and paintings, and song for which he wrote the music himself.


>>>^<<<


In the annals of the Indian literature, Rabindranath Tagore is one name that will always remain the biggest and etched in everyone's mind in the years to come.


An icon of Bengali culture, he influenced writters in all Indian languages, as well as many Western authors, after he became the first non-European to receive the Nobel Prize for Literature in 1913.


In 1912 Macmillan (London) printed his first book of self-translations, Gitanjali, which unexpectedly earned him the Nobel Prize for Literature, making him an instant international celebrity.


Tagore published nearly 60 volumes of poems (including a few for children), generally featuring an unique metaphysical strain grounded in Bengal's landscape. His short stories are a blend of colloquial diction and new verse forms and metres.


In his short stories (a genre he introduced in Bengali), Tagore analyses socio-political problems realistically. Tagore's short stories consist of designs and plots that touch your heart deep inside and present the world of pre-independence in the most beautiful form.


>>>^<<<


The Best of Rabindranath Tagore series is a collection of the best and most popular works of the most renowned writers of the world. In the set of two volumes, every book is a compilation of saveral works by one of the writers


Volume One :

Gitanjali, Broken Ties, Two Sisters, Lover's Gift, Four Chapter, Chitra, The Hungry Stone, The King of the Dark Chamber.


Volume Two:

Nationalism, The Waterfall, The Crescent Moon, Crossing, Creative Unity, Stray Bird, My Boyhood Days, The Gardener.

BAT 160509

13.3.09

Membongkar Kejahatan Jaringan Internasional


THE SECRET HISTORY OF THE AMERICAN EMPIRE
MEMBONGKAR KEJAHATAN JARINGAN INTERNASIONAL
JOHN PERKINS
c 2007 – Ufuk Press I, Maret 2009 – 465 halaman
DataPustaka SemburatJingga 13030989500

“Ada dalang di balik kejadian besar dunia dan yang terjadi di beberapa negara. Bahkan dalang itu pula yang memainkan peran penting di Indonesia. Bab demi bab buku ini mempu menyedot penasaran pembaca.”
Media Indonesia

Saya mengetahui bocoran buku ini pada 2005, saya lupa persisnya pada Sabtu yang ke berapa. Saat itu Budiarto Shambazy (BS)– yang memberi pengantar pada buku ini – menulis dalam Politika di Harian Kompas, bahwa akan ada seseorang yang menuliskan pengakuan pengalamannya selama menjadi The Hit Man di Indonesia, meski jiwanya terancam, karenanya. Bahkan ketika itu, BS sepertinya tidak yakin apakah kita akan pernah berkesempatan membaca buku ini atau tidak.

Ternyata, Perkins berhasil meloloskan bukunya ini, bahkan ini adalah bukunya yang kedua, setelah Confessions of An Economic Hit Man.

Seperti yang diungkap oleh BS, cara kerja The Hit Man mirip mafia. Mereka menggunakan semua cara termasuk pembunuhan, untuk mencapai tujuan. Tugas pertama mereka adalah membuat laporan fiktif untuk IMF dan Bank Dunia agar mengucurkan utang luar negeri kepada negara-negara Dunia Ketiga.

Tugas kedua, membangkrutkan negeri penerima utang. Setelah tersandera utang yang menggunung, mulailah negera tersebut berada di bawah kendali sang pemberi utang. Di mana negara asal Perkins, menganggap Indonesia adalah real estate terbesar di dunia yang kekayaan alamnya harus diperas sampai kering, dan tidak boleh sampai terjatuh ke tangan Soviet atau China.

Indonesia akhirnya dijarah, kekayaannya dihisap habis, potensinya dilemahkan, posisi tawarnya di hadapan lembaga internasional menjadi tak berharga, rakyatnya dimiskinkan, dan hanya menguntungkan segelintir orang yang menjadi perantara jaringan hitam ini.

John Perkins telah menjalani empat macam kehidupan; sebagai Bandit Ekonomi, CEO sebuah perusahaan energi alternatif yang sukses, seorang ahli kebudayaan pribumi dan perdukunan (shamanisme), seorang guru, dan penulis yang memanfaatkan pengalamannya untuk mempromosikan ekologi. Sebagai Bandit Ekonomi, Perkins telah membeberkan intrik-intrik internasional dan korupsi yang mengubah Amerika menjadi imperium dunia.

Perkins telah bepergian ke banyak negara -- Afrika, Asia, Amerika Latin dan Timur Tengah – serta terlibat langsung atas berbagai peristiwa paling dramatis yang pernah terjadi di dunia modern, termasuk kasus pencucian uang di Saudi, kejatuhan Shah Iran, pembunuhan terhadap Presiden Panama Omar Torrijos, dan invasi militer ke Irak 2003.
ANDRETHERIQA 130309

9.3.09

Pokok Pokok Hukum Tata Negara Indonesia


POKOK-POKOK HUKUM TATA NEGARA INDONESIA
PASCA REFORMASI
PROF. DR. JIMLY ASSHIDDIQIE, SH.
c 2007 – Bhuana Ilmu Populer I, Mar 2007 – 916 halaman
Pustaka SemburatJingga 280407148000

Setelah reformasi yang ditandai oleh terjadinya satu serangkaian empat kali perubahan UUD 1945 mulai tahun 1999 sampai dengan tahun 2002, sistem ketatanegaraan Republik Indonesia mengalami perubahan yang sangat mendasar. Untuk kepentingan studi hukum di perguruan tinggi, khusus di fakultas-fakultas hukum dan fakultas ilmu sosial dan politik di seluruh tanah air, diperlukan buku teks baru yang dapat menjelaskan berbagai persoalan hukum tata negara Indonesia dengan perspektif baru setelah reformasi.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, para dosen mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum dan mata kuliah Pengantar Hukum Indonesia serta materi kuliah Hukum Tata Negara pada umumnya, baik di fakultas-fakultas hukum maupun fakultas ilmu sosial dan politik, dapat memanfaatkan buku ini sebagai bahan bacaan bagi para mahasiswa. Buku ini berisi materi hukum tata negara positif yang berlaku di Indonesia saat ini, terutama setelah adanya Perubahan UUD 1945 dan perubahan berbagai peraturan perundang-undangan.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Prof. Dr. Satya Arinanto, SH. MH. di dalam pengantarnya, bahwa semenjak pertama kalinya diajarkan dalam mata kuliah Staatsrecht di Belanda, Verfassungsrecht di Jerman, State Law atau Constitutional Law di Inggris. Droit Constitutionnel di Perancis dan dalam berbagai istilah mata kuliah lainnya di berbagai negara, materi perkuliahan Hukum Tata Negara – sebagai istilah yang lazim dipakai dalam Bahasa Indonesia – telah mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Teori-teori ketatanegaraan yang terkait dengan masalah kewarganegaraan yang pada era modern ini lazim dikenal dengan istilah civic education, sebenarnya juga telah disinggung-singgung oleh Empu Prapanca pada saat menulis bukunya yang termasyhur, Negara Kertagama.
Atau salah satu kutipan yang terkenal sebagai landasan perubahan Konstitusi Australia yang disampaikan Benjamin Hoadly, Bishop of Bangor, pada 1717:
“Whoever hath an absolute authority to interpret
any written or spoken laws,
it is he who is trully the lawiver to all
intents and purposes,
and not the person who first wrote or spoke them”

Berkaca pada pengalaman berbagai negara dan juga termasuk Indonesia, sangatlah tepat kiranya jika pada era pasca reformasi ini, Prof. Jimly, seorang Guru Besar Hukum Tata Negara yang juga mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, berusaha untuk mengisi kekosongan buku-buku yang membahas mengenai Hukum Tata Negara Positif dengan penerbitan buku ini. ANDRETHERIQA 080209

Bayang Tak Berwajah


BAYANG TAK BERWAJAH
DOKUMEN PERLAWANAN TENTARA PEMBEBASAN NASIONAL ZAPATISTA 1994 – 1996
SUBCOMANDANTE MARCOS
Insist Press I, Peb 2003 – 905 halaman
DataPustaka SemburatJingga 050503135000

“Negara, Demokrasi, Kebebasan dan Keadilan, bukan cuma kata-kata besar nan agung, namun juga realitas hidup bangsa Meksiko. Bagi kami, hidup tanpa mencapai tujuan tersebut adalah nista, dan mati dalam memperjuangkannya adalah kehormatan.”
(SUBCOMANDANTE INSURGENTE MARCOS)

Bayangkan, jika dunia ini adalah sebuah kampung global yang terdiri dari 100 orang, 70 di antaranya buta huruf, dan hanya 1 yang menjalani pendidikan tinggi. Lebih dari 50 orang kekurangan gizi, lebih dari 80 hidup di gubuk-gubuk reot. Jika dunia adalah sebuah kampung global berpenduduk 100 orang, 6 di antaranya adalah Amerika. Keenam orang ini mengambil, menguasai, dan menikmati lebih dari separuh pendapatan dan kekayaan orang seluruh kampung.

Lho! Kok keenam orang kaya ini bisa hidup ‘damai’ dengan para tetangganya?

Jawaban pastinya: mereka ini selain mempersenjatai diri untuk menaklukkan, mereka juga menciptakan dan mengajarkan nyanyian dan tarian ‘senam pagi massal’, sehingga sebagian dari 94 orang itu rela menjadi pengikut setianya setiap pagi dengan sukarela. Meskipun banyak dari 94 orang ini tidak ikut senam, namun mereka dengan senang hati ikut menyanyikan lagu itu.

Di belantara hutan Lacandon terdapat kancah pertarungan yang sengit. Di luar hutan yang mungkin berbau eksotik itu tampak persoalan kapitalisme berpacu dengan kegagahan perjuangan. Nun jauh di sana gerakan yang menamakan Zapatista mencoba untuk bergulat dan berdiri pada pihak yang lemah.

Subcomandante Marcos mencoba mengukir militansi bukan dengan senapan melainkan sebuah prosa yang energik, imajinatif dan inspiratif. Sebuah perjuangan yang percaya akan paradoks dan itu sebabnya Marcos katakan sebagaimana ditulis oleh Goenawan Mohammad – seorang prajurit adalah seseorang yang absurd yang harus menggunakan senjata untuk meyakinkan orang lain; dan dalam arti itu gerakan ini tak punya masa depan jika masa depannya adalah militer.


Zapatista adalah perjuangan memukau bukan karena metodenya melainkan kekayaan imajinasi para pemimpinnya. Buku ini mengungkap bahwa kapitalisme bukan sebuah ideologi yang beres dan lengkap.
ANDRETHERIQA 080309

Desert Warrior


DESERT WARRIOR
HRH GENERAL KHALED BIN SULTAN
c 1996 – Periplus I, 1997 – 592 halaman
DataPustaka SemburatJingga 270903100000

Yang Mulia Jenderal Khaled bin Sultan dilahirkan pada 1949. Ia adalah salah satu anggota Kerajaan Arab Saudi yang terkemuka, keponakan Raja Fahd dan putera sulung dari Pangeran Sultan, Menteri Pertahanan Kerajaan Arab Saudi.

Khaled lulus dari Royal Military Academy, Sandhurst, dan dari US Army Command General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas, dari Air War College di Maxwell AFB, Alabama, serta Naval Postgraduate School di Monterey, California.

Dua puluh lima tahun lamanya, beliau bertugas di angkatan bersenjata negaranya dan menjadi orang yang paling berkuasa atas peluru kendali. Pada 1986 beliau diangkat sebagai Panglima Pasukan Pertahanan Udara Kerajaan Saudi. Pada tahun yang sama pula Khaled menjalankan sebuah misi rahasia ke Cina untuk membeli ‘East Wind’ peluru kendali dari darat ke darat. Semua persenjataan ini kemudian menjadi dasar dari pembentukan Kekuatan Rudal Strategis Kerajaan yang beliau pimpin sejak awal.

Dalam Perang Teluk 1990-1991 menghadapi Saddam Hussein, Khaled diangkat sebagai Panglima Pasukan Gabungan dan Medan Operasi. Pengangkatan ini memberinya kekuasaan yang amat besar dan membuatnya menjadi salah seorang ‘arsitek’ tercapainya kemenangan.

Buku ini adalah sebuah dokumen langka yang dikeluarkan oleh Kerajaan Arab Saudi, raksasa perminyakan dan keuangan dunia yang merupakan sekutu terpenting negara-negara Barat.

Khaled merupakan anggota Dinasti Saud yang pertama menulis buku. Dalam Perang Teluk melawan Irak, kedudukan sejajar dengan panglima pasukan Amerika, Jenderal Norman Schwarzkopf. Sebelumnya, tidak seorang pun dari anggota Kerajaan Saudi yang pernah menjelaskan soal keputusan yang mereka ambil, soal hubungan Saudi dan Amerika yang rumit, serta soal bagaimana rasanya dibesarkan sebagai seorang pangeran dari suatu negara miskin menjadi negara yang tak terkira kayanya.

Buku ini berbeda dari buku perang dan sejarah lainnya, karena juga menuturkan perjalanan sebuah kerajaan yang berkuasa dan paling berhati-hati di dunia di balik semua peristiwa tersebut. Sebagai jantung rohani Islam dan pemilik cadangan minyak terbesar di dunia, kini Saudi merupakan kekuatan yang besar. Tiada hal yang lebih penting kecuali memahami semua kecemasan serta cita-cita negara serta pemikiran keluarga kerajaan.
ANDRETHERIQA 080309

28.2.09

Filsafat Politik Hannah Arendt


FILSAFAT POLITIK HANNAH ARENDT
(THE POLITICAL PHILOSOPHY OF HANNAH ARENDT)
Maurizio Passerin d’Enteves
Penerbit Qalam, Yogyakarta
Cetakan Pertama Mei 2003 - 355 halaman
Pustaka SemburatJingga 20090340000

Hannah Arendt dikenal sebagai salah satu pemikir politik internasional abad ke-20. Buku ini bertujuan merekonstruksi secara sistematis empat konsep filsafat politik utama yang melandasi karya-karya Arendt: modernitas, tindakan, penilaian, dan kewarganegaraan. D’Enteves menyajikan setiap konsep tersebut secara sistematis sambil melakukan penilaian-penilaian orisinal terhadap konsepsi modernitas Arendt. Tidak hanya itu, dengan kejelian kompetensi akademisnya, d’Enteves berhasil mengidentifikasi dua model tindakan dan dua konsepsi penilaian politik yang berbeda, serta relevansi teori politik Arendt dengan perdebatan kontemporer mengenai hakikat dan ruang lingkup kewarganegaraan yang aktif dan deliberasi demokratis bisa dijadikan sebagai kerangka terbaik untuk merumuskan hakikat agensi politik guna mengaktifkan kembali kehidupan publik dalam dunia modern.

Menurut George Kateb dari Princeton University, buku ini merupakan sebuah kajian yang mendalam atas karya-karya Hannah Arendt yang menghantarkan perspektif baru dan gagasan-gagasan segar bagi khazanah pemikiran politik dunia.

Sementara Seyla Benhabib, pakar Harvard University berpendapat bahwa buku ini merupakan sebuah pemaparan yang jernih dan tajam seputar tegangan-tegangan utama di dalam karya filsafat politik Hannah Arendt. Berbeda dari pembahasan pemikiran politik Arendt lain yang lebih sering memposisikannya sebagai nostalgia kerinduan terhadap polis Yunani masa lalu, di dalam buku ini d’Enteves menganalisis lebih pada aspek persistensi dan kompleksitas problem modernitas pemikiran politik Arendt. Buku ini ditulis secara lugas dengan argumen-argumen kokoh yang tidak diragukan lagi akan sangat bermanfaat bagi para pengkaji teori-teori politik mutakhir, baik pemula maupun tingkat lanjut.

Kesimpulan-kesimpulan yang dirumuskan d’Enteves atas karya-karya Hannah Arendt, dari mulai implementasi bentuk-bentuk demokrasi hingga kewarganegaraan yang bersifat partisipatoris, menunjukkan keeratan relevansi tulisan-tulisan Arendt dengan pemikiran politik dunia setelah jatuhnya totalitarianisme. Tulisan d’Enteves, harus diakui memiliki keistimewaan tersendiri; argumen, eksploitasi, dan penilaiannya terhadap pemikiran Arendt terartikulasi sedemikian jernih, berkualitas tinggi, dan sangat konsisten. “Inilah sebuah pintu masuk sophisticated yang akan menuntun Anda pada pemikiran politik Hannah Arendt,” demikian pendapat Simon Critchley dari University of Essex.
ANDRETHERIQA 130209

Kembalikan Indonesia !


KEMBALIKAN INDONESIA
(HALUAN BARU KELUAR DARI KEMELUT BANGSA)
PRABOWO SUBIANTO
Pustaka Sinar Harapan, April 2004 – 216 Halaman
Pustaka SemburatJingga 23120450000

Prabowo Subianto, lahir di Jakarta, 17 Oktober 1951. Letnan Jenderal purnawirawan ini pernah mengikuti berbagai pendidikan formal kemeliteran di Akabri Darat, Magelang (1970-1974), Counter Terorist Course GSG-9 Germany (1981), Special Forces Officer Course, Ft. Benning USA (1981).

Saat ini, Prabowo Subianto digadang sebagai calon presiden oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dan sangat aktif bersosialisasi melalui media massa. Apalagi pada saat yang sama, ia juga menjadi Ketua Umum HKTI, Nelayan Indonesia, Pedagang Pasar Tradisional dan Ikatan Pencak Silat Indonesia.

Sosoknya yang tegas, dan kedekatannya dengan teman dan korps-nya, menjadikan ia figur yang sangat disegani, ditakuti bahkan tidak kurang yang membenci. Namun, terlepas dari itu semua, Prabowo merupakan tokoh muda yang memiliki potensi ledak yang cukup luar biasa, apalagi bila ia berkesempatan menjadi nahkoda negeri ini. Buku ini yang ditulisnya pada tahun 2004, menyiratkan kecakapan dan potensi tersebut.

“BANGSA INI BISA KELUAR DARI KEMELUTNYA HANYA JIKA BISA MEMANFAATKAN KEKAYAANNYA.”
MOHAMMAD HATTA


Akibat pengkhianatan para elitenya, Indonesia yang kita cintai sedang lepas dari jari-jemari tangan sebagian besar warganegaranya.

Negeri yang kaya raya ini tidak memberi manfaat kepada sebagian besar rakyatnya yang masih berkubang dalam kemiskinan dan pengangguran. Kita ibarat ayam yang sekarat di lumbung padi. Aset negeri kini banyak dikuasai bangsa asing. Kita menjadi kacung di rumah sendiri.

Sumberdaya dihamburkan secara percuma untuk menyumbang pengusaha besar yang tidak punya rasa nasionalisme, dan justru melarikan sumberdaya itu ke luar negeri.
Buku ini merupakan buah renungan seorang anak bangsa yang terpanggil untuk menelusuri problem yang menempatkan Indonesia dalam posisi paradoks ini – “Paradoks Indonesia”, negeri kaya tapi rakyatnya miskin, besar tapi tidak mandiri. Prabowo pun terpanggil untuk mencari solusinya.
ANDRETHERIQA 280209

The Pillars of The Earth


THE PILLARS OF THE EARTH
KEN FOLLETT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Cetakan Pertama 2006, 1131 halaman
Pustaka SemburatJingga 05120835000

Novel berlatar belakang sejarah Inggris abad kedua-belas yang kacau balau saat Maud dan Stephen memperebutkan takhta raja inggris setelah kematian Raja Henry Pertama.

Di tengah perang saudara ini, juga dalam bencana kelaparan dan perseteruan di kalangan gereja sendiri, Philip sang biarawan muda berjuang membangun katedral.

Perjuangan Philip makin berat karena ternyata kalangan gereja bukan hanya berseteru dengan sesamanya, tapi ikut campur juga dalam politik kerajaan.

Begitu banyak tantangan yang dihadapinya, sehingga Philip akhirnya ragu: apakah ia harus menggunakan cara-cara yang bertentangan dengan agama untuk membangun katedralnya ? ANDRETHERIQA 030209

Rara Mendut


RARA MENDUT
Y.B. MANGUNWIJAYA
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2008 – 802 halaman
Pustaka SemburatJingga 14070895000

Pertama kali saya membaca sastra Y.B. Mangunwijaya pada tahun 1984, lewat novelnya Burung Burung Manyar. Jujur, saya kesangsem dengan tulisannya yang renyah itu. Makanya, ketika kuliah di Yogyakarta, saya berusaha untuk ‘berkenalan’ dengan beliau. Jadilah saya kerap hadir dalam berbagai kegiatan dan diskusi beliau yang ketika itu juga menjadi kesempatanku untuk kenal dengan Emha Ainun Najib, Amien Rais, Umar Kayam dan Romo Dick Hartoko.

Romo Mangun, begitu beliau diakrabi, adalah pengemban misi injili yang lebih memilih ‘praktek lapangan’ ketimbang berkotbah dan memimpin perayaan ekaristi. Praktek lapangan beliau yang paling mengesankan adalah membangunkan perkampungan bagi kaum girli (pinggir kali) di bantaran Kali Code yang membelah Ngayogyakarta Hadiningrat.

Romo Mangun lahir di Ambarawa pada 6 Mei 1929. Menamatkan Pendidikan Filsafat dan Teologi di Seminarium Maius Sancti Pauli Yogyakarta (1959) dan Sekolah Tinggi Teknik Westfaelen di Aachen, Jerman (1966). Anggota Aspen Institute for Humanistic Studies di Aspen, Colorado, USA (1978). Beliau meninggal pada tahun 1999.

>>>^<<<

Novel Rara Mendut ini adalah trilogi yang dijilid dalam satu buku. Terdiri atas Rara Mendut (hal 1 – 279), Genduk Duku (280 – 501) dan Lusi Lindri (502 – 799). Pernah diangkat ke layar lebar pada tahun 1983 dengan pemeran Meriam Bellina.


Rara Mendut, budak rampasan yang menolak diperistri oleh Tumenggung Wiraguna demi cintanya kepada Pranacitra. Dibesarkan di kampung nelayan pantai utara Jawa, ia tumbuh menjadi gadis yang trengginas dan tidak pernah ragu menyuarakan isi pikirannya. Sosoknya dianggap nyebal tatanan di lingkungan istana di mana perempuan diharuskan bersikap serba halus dan serba patuh. Tetapi ia tidak gentar. Baginya, lebih baik menyambut ajal di ujung keris Sang Tumenggung daripada dipaksa melayani nafsu sang panglima tua.


Genduk Duku, sahabat Rara Mendut yang membantunya menerobos benteng Istana Mataram dan melarikan diri dari kejaran Tumenggung Wiraguna. Setelah kematian Rara Mendut dan Pranacitra, Genduk Duku menjadi saksi perseteruan diam-diam antara Wiraguna dan Pangeran Aria Mataram, putra mahkota yang kelak bergelar Sunan Amangkurat I dan sesungguhnya juga jatuh hati kepada Rara Mendut – perempuan rampasan yang oleh ayahnya dihadiahkan kepada panglimanya yang berjasa.


Lusi Lindri, anak Genduk Duku dipilih menjadi anggota pasukan pengawal Sunan Amangkurat I oleh Ibu Suri. Lusi Lindri menjalani kehidupan penuh warna di balik dinding-dinding istana yang menyimpan ribuan rahasia dan intrik-intrik jahat. Sebagai istri perwira mata-mata Mataram, ia tahu banyak – bahkan terlalu banyak. Semakin lama nuraninya semakin terusik melihat kezaliman junjungannya. Tiada pilihan lain. Bulat sudah tekadnya, baginya lebih baik mati sebagai pemberontak penentang kezaliman daripada hidup nyaman bergelimang kemewahan.


Kisah ini memang berlatar sejarah dan diangkat dari Babad Tanah Jawi, namun sajiannya disuguhkan secara populer dan disana sini tersisip kenakalan dan kejenakaan khas Rama Mangun.
ANDRETHERIQA 030209

27.2.09

Let Me Call You Sweetheart


LET ME CALL YOU SWEETHEART
MARY HIGGINS CLARK
c 1995 – Gramedia III, Mei 2003 – 449 halaman
Pustaka SemburatJingga 24020915000

Mary Hinggins Clark layak untuk dijuluki The Queen of Suspence, karena plot novel-novelnya memang selalu penuh kejutan. Plot ini menempatkan tokoh-tokoh utamanya – biasanya wanita-wanita biasa, wanita-wanita yang menyenangkan – berada dalam situasi yang luar biasa mengerikan. Yang unik, semua judul novelnya adalah judul lagu-lagu lama.

Beberapa tahun silam, ketika Clark baru menyelesaikan 7 novel, dan ada yang menjulukinya Agatha Christie era 80-an, Clark menanggapi, “Christie telah menulis 100 buku, jadi aku masih utang 93 lagi.” Buku Let Me Call You Sweetheart ini adalah bukunya yang ke-11 yang diluncurkannya ke pasaran.

Wanita yang pernah bekerja sebagai sekretaris dan pramugari ini mulai menulis pada usia 36 tahun, ketika suaminya meninggal dan dia terpaksa harus menghidupi sendiri kelima anak mereka yang masih kecil-kecil. Kini, di Amerika saja, novel-novelnya telah terjual lebih dari 25 juta eksemplar.

Clark yang keturunan Irlandia lahir dan dibesarkan di New York City. Kini ia bermukim di Saddle River, New Jersey.

“JANGAN TABURKAN DI ATAS TANAH INI MAWAR-MAWAR KESAYANGANNYA; MENGAPA TAKUTI DIA DENGAN SEIKAT MAWAR, YANG INDAHNYA TAK DAPAT DILIHATNYA? YANG WANGINYA TAK DAPAT DICIUMNYA?
EDNA ST. VINCENT MILLAY
“EPITAPH”


Kerry McGrath, jaksa penuntut umum yang pandai dan tegas, sedang dicalonkan menjadi hakim – jabatan yang sudah lama diinginkannya. Selain kesempatan berkariernya di dunia hukum lebih luas, Bob Kinellen – mantan suaminya – akan terpaksa mengakui kemampuannya.

Tiba-tiba rencana Kerry berantakan. Ketika menemani putrinya berobat ke Dr. Charles Smith, dokter spesialis bedah plastik ternama, Kerry bertemu dengan beberapa wanita yang berwajah sama. Wajah cantik menggoda yang mengingatkan nya kepada seseorang di masa lalu… Suzanne Reardon, korban pembunuhan sepuluh tahun yang lalu! Skip, suami Suzanne, mendekam di penjara karena diputuskan bersalah.

Ketika kasus itu – Sweetheart Murder Case – disidangkan, Kerry baru memulai kariernya di kantor kejaksaan. Kerry sangat kagum kepada kepiawaian atasannya, Frank Green, yang telah berhasil dalam kasus itu dan menjadi terkenal.

Mengapa wanita-wanita itu diberi wajah yang sama dengan orang yang sudah mati? Kerry bertekad membuka kembali kasus itu, walaupun tidak mendapat dukungan dari orang-orang yang terlibat – Frank Green, Bob Kenellen, Senator Jonathan Hoover, ayah angkat Kerry, dan terutama Dr. Smith. Bahkan salah seorang di antara mereka berniat menghentikannya. Kerry tetap bersikeras, dibantu oleh Geoff Dorso, pengacara yang telah melumerkan kebekuan hatinya. Ia tidak menyadari bahwa maut sedang mengintainya. ANDRETHERIQA 260209