27.2.09

Let Me Call You Sweetheart


LET ME CALL YOU SWEETHEART
MARY HIGGINS CLARK
c 1995 – Gramedia III, Mei 2003 – 449 halaman
Pustaka SemburatJingga 24020915000

Mary Hinggins Clark layak untuk dijuluki The Queen of Suspence, karena plot novel-novelnya memang selalu penuh kejutan. Plot ini menempatkan tokoh-tokoh utamanya – biasanya wanita-wanita biasa, wanita-wanita yang menyenangkan – berada dalam situasi yang luar biasa mengerikan. Yang unik, semua judul novelnya adalah judul lagu-lagu lama.

Beberapa tahun silam, ketika Clark baru menyelesaikan 7 novel, dan ada yang menjulukinya Agatha Christie era 80-an, Clark menanggapi, “Christie telah menulis 100 buku, jadi aku masih utang 93 lagi.” Buku Let Me Call You Sweetheart ini adalah bukunya yang ke-11 yang diluncurkannya ke pasaran.

Wanita yang pernah bekerja sebagai sekretaris dan pramugari ini mulai menulis pada usia 36 tahun, ketika suaminya meninggal dan dia terpaksa harus menghidupi sendiri kelima anak mereka yang masih kecil-kecil. Kini, di Amerika saja, novel-novelnya telah terjual lebih dari 25 juta eksemplar.

Clark yang keturunan Irlandia lahir dan dibesarkan di New York City. Kini ia bermukim di Saddle River, New Jersey.

“JANGAN TABURKAN DI ATAS TANAH INI MAWAR-MAWAR KESAYANGANNYA; MENGAPA TAKUTI DIA DENGAN SEIKAT MAWAR, YANG INDAHNYA TAK DAPAT DILIHATNYA? YANG WANGINYA TAK DAPAT DICIUMNYA?
EDNA ST. VINCENT MILLAY
“EPITAPH”


Kerry McGrath, jaksa penuntut umum yang pandai dan tegas, sedang dicalonkan menjadi hakim – jabatan yang sudah lama diinginkannya. Selain kesempatan berkariernya di dunia hukum lebih luas, Bob Kinellen – mantan suaminya – akan terpaksa mengakui kemampuannya.

Tiba-tiba rencana Kerry berantakan. Ketika menemani putrinya berobat ke Dr. Charles Smith, dokter spesialis bedah plastik ternama, Kerry bertemu dengan beberapa wanita yang berwajah sama. Wajah cantik menggoda yang mengingatkan nya kepada seseorang di masa lalu… Suzanne Reardon, korban pembunuhan sepuluh tahun yang lalu! Skip, suami Suzanne, mendekam di penjara karena diputuskan bersalah.

Ketika kasus itu – Sweetheart Murder Case – disidangkan, Kerry baru memulai kariernya di kantor kejaksaan. Kerry sangat kagum kepada kepiawaian atasannya, Frank Green, yang telah berhasil dalam kasus itu dan menjadi terkenal.

Mengapa wanita-wanita itu diberi wajah yang sama dengan orang yang sudah mati? Kerry bertekad membuka kembali kasus itu, walaupun tidak mendapat dukungan dari orang-orang yang terlibat – Frank Green, Bob Kenellen, Senator Jonathan Hoover, ayah angkat Kerry, dan terutama Dr. Smith. Bahkan salah seorang di antara mereka berniat menghentikannya. Kerry tetap bersikeras, dibantu oleh Geoff Dorso, pengacara yang telah melumerkan kebekuan hatinya. Ia tidak menyadari bahwa maut sedang mengintainya. ANDRETHERIQA 260209

Tidak ada komentar: